Selasa, 22 November 2016

DAMPAK NEGATIF KEGIATAN MANUSIA

Dampak Negatif Kegiatan Manusia Terhadap Lingkungan

Kebutuhan manusia memang tidak terbatas. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Di alam telah tersedia berbagai bahan kebutuhan manusia yang disebut sumber daya alam. Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang selalu tersedia meski dimanfaatkan secara terus-menerus. Contohnya tumbuhan, hewan, air, sinar matahari, dan udara. Namun ada juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara terus-menerus. Sumber daya alam ini meliputi bahan tambang mineral dan non mineral. Bahan tambang mineral contohnya aluminium, emas, perak, tembaga, nikel, dan besi. Bahan tambang non mineral contohnya batu bara dan minyak bumi.
Sumber daya alam diciptakan Tuhan agar dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, sangat disayangkan, terkadang manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Sekarang, kamu akan mempelajari beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.


1. Penyebab dan Dampak Akibat Kebakaran Hutan – Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab terjadinya degradasi lahan yang dapat mempengaruhi kualitas tanah dan menurunkan kesuburan tanah. Beberapa negara pernah mengalami kebakaran hutan termasuk Indonesia. Kejadian ini dapat terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja. Tidak hanya faktor alam yang berpengaruh misalnya udara yang sangat panas disaat musim kemarau namun juga karena ulah manusia yang tidak sadar akan pentingnya hutan dan sikap yang ceroboh.

Penyebab kebakaran hutan diantaranya adalah:
Faktor alam misalnya karena suhu pada musim kemarau yang sangat panas, sambaran petir, atau karena aktivitas vulkanik dari gunung berapi (aliran lahar ataupun awan panas)
Kecerobohan manusia, contohnya adalah membuang puntung rokok sembarangan atau lupa untuk mematikan api ketika melakukan perkemahan.
Pembukaan lahan baru atau membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya, dan tindakan vandalisme.
Ground fire/ kebakaran yang terjadi di dalam tanah, biasanya terhadu di daerah yang memiliki tanah gambut sehingga dapat menyulut terjadinya api terutama di musim kemarau dengan suhu yang panas.
Dampak dari terjadinya kebakaran hutan antara lain:
1. Dapat menyebabkan tersebarnya emisi gas CO2ke atmosfer.
2. Menyebabkan musnah nya satwa dan tumbuhan yang hidup di dalam hutan.
3. Menyebabkan kegundulan hutan.
4. Banjir menerjang yang dikarenakan kegundulan hutan.
5. Kekeringan mengancam karena berkurangnya sumber air.
6. Berkurangnya hingga musnah nya bahan baku untuk industri yang menggunakan kayu atau bahan lainnya yang terdapat di hutan sehingga pengusaha harus menutup usahanya.
7. Meningkatnya penderita infeksi saluran nafas dan kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak.
8. Api yang menjalar dapat memusnahkan benda sekitarnya misalnya rumah.
9. Asap yang timbul dapat mengganggu kehidupan sehari-hari misalnya mempengaruhi jarak pandang ketika berkendara.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan kembali adalah:
Memuat peta tentang daerah yang rawan terjadinya kebakaran.
Memantau keadaan dan tanda-tanda kebakaran.
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya hutan.
Melarang pembukaan lahan dengan membakar hutan.
Tidak membuang puntung rokok sembarangan.
AKIBAT DARI MEMBUANG SAMPAH RUMAH TANGGA SEMBARANGAN
Kebersihan adalah sebagian dari iman, itu yang selalu di ajarkan agar kita selalu menjaga kebersihan diri kita maupun bagi lingkungan sekitar.
Berbicara tentang lingkungan, sebagian orang banyak yang secara tidak sadar merusak lingkungan, contohnya dengan membuang sampah seenaknya. Setiap hari jmlah sampah semakin meningkat, ton-tonan sampah di angkut hampir setiap harinya, itupun sampah yang sudah terkumpul di TPS (Tempat Penyimpanan Sampah sementara), sedangkan sampah yang berceceran di mana-mana terabaikan begitu saja, itu di sebabkan karena ketidak sadarannya  masyarakat akan pentingnya kebersihan. Sehingga yang mereka lakukan adalah membuang sampah seenaknya, contohnya di sungai atau di tempat umum lainnya. Pemerintah selalu menghimbau agar masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya, dan untuk itu telah di buat tempat sampah untuk organik dan non organik, itu di maksudkan agar sampah tersebut bisa di manfaatkan untuk di daur ulang kembali.
Karena kurang tegasnya peraturan yang berlaku, akibatnya masyarakat tidak menggubris hal terdebut, sehingga mereka bebas membuang sampah di mana saja. Sedangkan merka tidak tahu dampak dari membuang sampah sembarangan
Beberapa kerugian yang di akibatkan dari membuang sampah sembarangan
1.Dapat menyebabkan banjir.

Sampah yang setiap harinya kita buang ke sungai walaupun hanya sedikit , tapi lama kelamaan akan menumpuk dan mengakibatkan penumpukan di gorong-gorong dan bendungan sungai, akibat tumpukan tersebut sampah tersebut menghambat aliran sungai dan mengakibatkan air sungai menjadi meluap dan alhasil terjadilah banjir.
2.Ladang penyakit.

Sampa yang terkumpul tanpa ada tindak lanjutnya, akan mengalami pembusukan dan menjadi sarang penyaklit sehngga yang di rugikan masyarakat itu sendiri, contoh penyakitnya seperti demam berdarah, gangguan pernapasan, gatal-gatal dll.
3.Mencemari lingkungan.

Sampah yang terdapat di sungai, di jalanan, dan tempat umum lainnya, akan membuat empat itu menjadi kotor dan banyak penyakit. Contohnya sampah yang berbahan pelastik, sampah yang seperti ini memang susah untuk di uraikan, meskipun sampah tersebut di bakar.
Cara unutk menangulangi masalah ini bukan hanya peran pemerintah, tetapi juga peran masyarakat yang harus ikut serta menggalangkan kebersihan dan juga kesadaran akan pentingnya kebersihan, kalau bukan kita sendiri siapa lagi yang akan memperbaiki bumi ini.

Penyebab dan Dampak Pencemaran Oleh Limbah Pemukiman




Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.
Sebagaimana pernah saya tulis dalam artikelPencemaran Air di Indonesia, pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R(Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan; memulai dari diri sendiri!





Pemulihan lingkungan dan penghijauan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar