Selasa, 22 November 2016

4 TEORI ATOM ILMUAN DUNIA

1.      TEORI ATOM John Dalton
John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester, Inggris. Ia terkenal karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah "atom". Dalam buku karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia berhasil merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803.
Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa identik, dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi yang tetap. Temuannya didasarkan pada sebuah eksperimen. [1]
Berikut 5 Teori Atom Dalton:
Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi kembali(disebut atom).Dalam reaksi kimia,mereka tidak dapat diciptakan,dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki sifat-sifat yang serupa;seperti massa dan ukuran.
Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa
Walau di kemudian hari terbukti ada 2 di antara 5 teorinya yang perlu ditinjau kembali, ia tetap dianggap sebagai bapak pencetus teori atom modern, terlebih lagi karena teorinya tersebut mampu menerangkan Hukum kekekalan massa Lavoisier dan Hukum perbandingan tetap Proust.








2.      TEORI ATOM J.J THOMSON
Seiring perkembangan pengetahuan manusia model atom Dalton yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak bisa dibagi-bagi lagi pada akhirnya diragukan kebenarannya. Sampai akhirnya dikemukakan model atom Thomshon.
Menurut Thomson atom berbentuk seperti bola yang di dalamnya terdapat muatan positif dan negatif yang tersebar secara merata. Model atom ini kemudian dikenal dengan model roti kismis. Atom netral bila jumlah muatan positif dan negatif sama. Atom bermuatan negatif bila jumlah muatan negatif lebih banyak dari muatan positif dan sebaliknya.
Model atom Thomson ini didapatkan Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel.
Percobaan William Crookers
Pelucutan gas adalah peristiwa mengalirnya muatan-muatan listrik di dalam tabung lucutan gas pada tekanan yang sangat kecil. Sebuah tabung lucutan adalah tabung yang berisi udara, didalam tabung berisi elektrode-elektrode, yang biasanya disebut anoda dan katode. Udara dalam tabung ini tidak dapat mengalirkan arus listrik walaupun ujung-ujung elektroda tersebut dihubungkan dengan induktor Ruhmkorf.
Keadaan  akan berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan sehingga tekanan udara menjadi kecil dan letak-letak molekul udara manjadi renggang. Pada tekanan 4 cm Hg dalam tabung memancarkan cahaya merah-ungu. Cahaya ini akan menghilang sejalan denga semakin kecilnya tekanan. Pada tekanan 0,02 mm Hg udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya namun kaca dimuka katoda berpendar kehijauan. Crookes berpendapat bahwa dari katoda dipancarkan sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar katoda dapat di pelajari karena bersifat memendarkan kaca. Sinar Katoda adalah arus elektron dengan kecepatan tinggi yang keluar dari katoda. Simpangan sinar katoda dalam medan listrik dan medan magnet menunjukkan bahwa sinar ini bermuatan negatif.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ara partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dani teori atom Dalton.



3.      Teori Atom Rutherford
Model Atom Rutherford
Percobaan Hamburan Partikel Alfa
Berangkat dari teori atom Thomson, seorang ilmuwan yang bernama Lenard menguji teori atom tersebut pada tahun 1903. Sebuah lempeng logam ditembak dengan elektron. Jika model atom tersebut benar, biar berharap sebagian besar elektron akan terserap oleh logam. Pada kenyataannya justru terjadi sebaliknya, sebagian besar elektron diteruskan oleh logam. Dengan demikian, model atom Thomson yang menyatakan bahwa massa atom tersebar merata diseluruh isi atom tidak dapat diterima .
Ide dasar Lenard digunakan oleh E. Rutherford dibantu dua asisten (Geiger dan Marsden) untuk pengujian lanjutan teori atom Thomson. Percobaan yang dilakukan Rutherford pada tahun 1911 ini dinamakan Hamburan Partikel Alfa. Prinsip dasar Rutherford sebagai berikut. Sebuah lempeng emas tipis ditembak dengan partikel alfa yang mempunyai muatan positif. Partikel alfa ini dihasilkan oleh unsur radioaktif radon. Sebuah layar yang dapat berpendar jika terkena partikel alfa digunakan untuk mengamati partikel yang diteruskan. Hasil yang diperoleh begitu mengejutkan mereka. Sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng logam emas tersebut padahal partikel alfa berukuran besar. Hanya sebagian kecil dari partikel alfa yang dipantulkan dengan sudut lebih dari 900, yaitu sebanyak 1 diantara 20000 partikel. Ada juga partikel alfa yang dibelokkan dan mengenai layar.
Kejadian ini hanya bisa terjadi menurut bayangan Rutherford jika terjadi ruangan kosong antara elektron dan ini atom sehingga partikel alfa ditembakkan ke lempeng emas akan lebih banyak mengenai ruang kosong. Dengan kata lain jarak antara inti atom dengan elektron sangat jauh dibandingkan dengan ukuran elektron dan inti atom.
Selain itu massa atom terpusatkan di intinya. Inti atom menjadi lebih pasif dibandingkan dengan elektronnya dan bermuatan positif. Saat partikel alfa akan mengenai inti atom terdapat gaya tolak yang besar sehingga partikel alfa akan dipantulkan dengan sudut yang besar melebihi 900. Ukuran inti yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jarak inti dan electron menyebabkan partikel alfa yang mengarah ke inti lebih sedikit.
Partikel alfa yang tidak menuju ke inti tapi berjarak cukup dekat dengan inti akan dibelokkan dengan sudut yang tidak terlalu besar. Pembelokan ini disebabkan ada gaya tolak pada partikel alfa oleh inti atom. Jumlah yang mendekati inti tidak terlalu banyak sehingga pengamatan partikel alfa yang dibelokkan pun tidak terlalu banyak.
Gambaran dari model atom Rutherford ini mirip dengan susunan tata surya dengan Matahari sebagai inti dan planet-planet sebagai electron. Sebagian besar partikel ala dapat menembus lempengan emas karena jarak antara inti dan electron jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran inti dan electron tersebut.


4.      TEORI ATOM BOHR
Di dalam fisika atom, model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan oleh Niels Bohr pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit sirkular mengelilingi inti — mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr. Seperti sudah diketahui sebelumnya, Rutherford mengemukakan teori atom Rutherford berdasarkan percobaan hamburan sinar alfa oleh partikel emas yang dilakukannya.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen; walaupun formula Rydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan teoretis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia juga memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.











5.      TEORI ATOM MODERN
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar